BENTUK DAN PROSES PERUBAHAN SOSIAL
A. Bentuk Perubahan Sosial
Bentuk perubahan sosial ada beberapa macam. :
A. Perubahan Sosial Berdasarkan Waktu
1. Perubahan Sosial Lambat (Evolusi)
2. Perubahan Sosial Cepat (Revolusi)
B. Perubahan Sosial berdasarkan pengaruhnya
1. perubahan sosial skala besar
2. perubahan sosial skala kecil
C. Perubahan Sosial berdasarkan sudut pandang masyarakat
1. Perubahan sosial yang dikehendaki
2. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki
D. Perubahan Sosial berdasarkan Struktur dan proses
1. Perubahan sosial struktural
2. Perubahan sosial prosesual
Berikut Penjelasan Masing-masing poin di atas
1. Perubahan lambat dan cepat
Perubahan lambat
merupakan perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan
kecil yang saling mengikuti dengan lambat yang disebut juga dengan evolusi.
Contohnya perubahan mata pencaharian masyarakat. Sedangkan perubahan-perubahan
sosial yang berlangsung dengan cepat
dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat
(yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan) biasa disebut revolusi. Contohnya
revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri
Perancis dan Inggris.
· Ada
keinginan dari masyarakat untuk mengadakan perubahan
· Ada
seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk
mengadakan perubahan, contohnya revolusi di Kuba yang dipimpin oleh Fidel
Castro
· Ada
pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk
merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja
· Ada
tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat di lihat oleh
masyarakat dan dilengkapi oleh suatu idiologi tertentu
· Ada
momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi yaitu saat keadaan sudah tepat
dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. Contohnya, revolusi kemerdekaan yang
terjadi di Indonesia adalah suatu momentum yang tepat. Kemerdekaan merupakan
keinginan rakyat Indonesia. Hal ini dibarengi dengan munculnya pemimpin yang
dapat menampung aspirasi rakyat serta waktu pencetusan yang tepat, yaitu ketika
terjadi kekosongan pemerintahan setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 14
Agustus 1945.
2.
Perubahan Kecil dan Besar
Perubahan kecil adalah suatu perubahan yang terjadi pada unsur-unsur
struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi
masyarakat. Contohnya perubahan mode pakaian tidak akan membawa pengaruh
berarti bagi masyarakat dalam secara keseluruhan. Perubahan besar adalah suatu
perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti
dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan
stratifikasi masyarakat. Contohnya urbanisasi di kota-kota menimbulkan berbagai
perubahan, seperti lahan menjadi sempit, dampaknya banyak wanita dan anak-anak
menjadi buruh dan pengemis. Dengan demikian timbul bermacam-macam lembaga
hubungan kerja dan lembaga gadai tanah. Selain itu, timbul pula kesenjangan
yang dapat memicu konflik yang akhirnya bisa sampai pada tahapan disintegrasi
sosial.
3.
Perubahan yang dikehendaki (direncanakan) dan tidak
dikehendaki (tidak direncanakan)
Perubahan yang dikehendaki (intended
change) atau direncanakan (planned
change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku
perubahan (agent of change), yaitu
seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai
pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakat. Cara-cara untuk
mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakanterlebih
dahulu dinamakan rekayasa sosial (social
engineering) atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning). Contohnya lahirnya
undang-undang perkawinan berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 10 Tahun 1963
membatasi kaum laki-laki terutama pegawai negeri untuk mempunyai istri lebih
dari satu, kecuali ada alasan tertentu yang kuat.
Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended
change) atau tidak direncanakan (unplanned
change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan
masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya
akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Contohnya kecenderungan
pelaksanaan upacara adat perkawinan yang bersifat praktis, tidak seperti pesta
adat aslinya. hal ini sebetulnya tidak dikehendaki masyarakat tetapi karena
alasan-alasan tertentu, seperti biaya yang mahal dan waktu yang cukup lama,
akhirnya masyarakat banyak mengikutinya.
Dalam kenyataannya, perubahan yang dikehendaki dengan yang tidak
dikehendaki mempunyai kaitan yang erat. Contohnya, kemajuan teknologi pertanian
seperti penggunaan traktor. Perubahan ini merupakan perubahan yang direncanakan
atau dikehendaki. bagi para petani, kemajuan atau perubahan tersebut sangat
menguntungkan karena menghemat tenaga, waktu dan biaya. Namun, timbul akibat
sampingan yang memang tidak dikehendaki masyarakat, seperti tidak terlihatnya
lagi nilai kebersamaan atau kegotongroyongan warga untuk mengerjakan lahan
pertaniannya. Semakin banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya karena
tenaganya telah digantikan oleh mesin.
4.
Perubahan Struktural dan perubahan proses
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan
timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya penggunaan alat-alat
pertanian yang serba canggih. Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya
tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan
sebelumnya. Contohnya, perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan yang
sifatnya menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat
atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.
B. PROSES
PERUBAHAN SOSIAL
Pada dasarnya proses
perubahan sosial dapat terbentuk melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan
akomodasi.
1. Difusi
Difusi merupakan proses penyebaran
berbagai unsur pembentuk kebudayaan,
baik berupa ide, keyakinan, dan lain sebagainya. Hal ini disebarkan dari
individu ke individu yang lain, atau bahkan lebih luas dari pada itu. Difusi dibedakan menjadi dua macam yakni
difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat.
Difusi intramasyarakat merupakan difusi
unsur kebudayaan antarindividu
atau golongan dalam masyarakat yang dipengaruhi beberapa faktor seperti adanya
pengakuan bahwa unsur budaya baru tersebut memiliki banyak kegunaan. Kemudian, difusi antarmasyarakat ialah difusi unsur
kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain. Difusi
antarmasyarakat terjadi karena adanya kontak sosial antarmasyarakat hingga
timbul pengakuan akan kegunaan unsur kebudayaan baru tersebut.
2. Akulturasi
Akulturasi dapat diartikan sebagai
sebuah proses masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, hingga unsur kebudayaan asing itu dapat
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan masyarakat tersebut. Cepat atau
lambatnya unsur kebudayaan asing dapat diterima kelompok masyarakat bergantung
kepada cara masuk dari budaya tersebut. Jika, unsur kebudayaan tersebut masuk
dengan cara pemaksaan, maka akulturasi akan berjalan cukup lama. Namun, jika
melalui proses yang damai, maka unsur kebudayaan tersebut relatif lebih cepat
diterima.
Salah
satu contoh akulturasi yakni pementasan Barongsai.
3. Asimilasi
Asimilasi timbul jika ada dua individu
atau kelompok masyarakat dengan latar budaya berbeda berinteraksi dengan
intensif dalam jangka waktu lama. Dengan
begitu lama-kelamaan, salah satu budaya individu atau kelompok masyarakat
tersebut akan hilang. Proses perubahan sosial dengan bentuk asimilasi ini
merupakan usaha untuk mengurangi perbedaan antargolongan masyarakat guna
mencapai suatu tujuan demi kepentingan bersama.
4. Akomodasi
Akomodasi
dapat dipahami sebagai keadaan yang menunjukkan keseimbangan dalam hubungan
sosial antara individu dengan kelompok-kelompok yang berkaitan dengan norma
atau nilai yang berlaku di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar