I.
Hakikat Perubahan Sosial
Setiap
masyarakat pasti mengalami perubahan. Pada dasarnya, perubahan merupakan proses
modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan
yang terjadi dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu gejala umum yang
terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Albert O. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia merupakan penyebab dari
perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Ia
selalu mencari sesuatu yang baru, bagaimana mengubah suatu keadaan agar lebih
baik. Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif,
inovatif, agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang
terjadi di masyarakat.
Perbedaan
perubahan antara masyarakat yang satu dan yang lain atau antara kurun waktu
yang satu dan kurun waktu lainnya hanyalah terletak pada tingkat kecepatan
perubahan tersebut, Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan
norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku,
organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat. serta
susunan kekuasaan dan wewenang.
II.
Pandangan Para Tokoh tentang Perubahan Sosial
Perubahan sosial
memiliki makna yang luas dan mencakup berbagai segi kehidupan, seperti ekonomi,
sosial, dan politik. Karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam
suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai, pola perilaku, organisasi sosial,
pelapisan sosial, kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya. Berikut
beberapa pandangan para tokoh tentang perubahan sosial:
1.
Selo
Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2.
Kingsley
Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian
buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan. Demikian pula
dalam organisasi-organisasi lain, seperti organisasi politik maupun organisasi
ekonomi.
3.
George
Ritzer menyatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan
antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu
tertentu.
4.
John
Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebaga suatu
variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi, maupun karena
adanya difusi atau penemuan baru penemuan baru dalam masyarakat.
5.
Samuel
Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi
yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi ini bisa
terjadi karena faktor-faktor intern ataupun ekstern.
III.
Perubahan sosial memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Tidak
ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat mengalami
perubahan.
2.
Perubahan
yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan
pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai.
3.
Perubahan
cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada
proses penyesuaian diri.
4.
Perubahan
tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena
kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
IV.
Teori-teori Perubahan Sosial
1.
Teori
Siklus
Melihat
perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada
dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah terjadi sebelumnya.
Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.
2.
Teori
Perkembangan
Penganut teori
ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti
perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori
ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi
menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi
3.
Teori
Modernisasi
Teori
modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti
jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui
proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang
4.
Teori
Konflik
Menurut teori
ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas dan
kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini
berpedoman pada pemikiran KarlMarx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial
merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan
sosial. Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan
hasil dari konflik kelas di masyarakat. la yakin bahwa konflik atau
pertentangan selalu menjadi bagian dari masyarakat. Menurut pandangannya,
prinsip dasar teori konflik (konflik sosial dan perubahan sosial) selalu
melekat dalam struktur masyarakat.
5. Teori
Fungsionalis
Teori
ini menganggap bahwa setiap elemen masyarakat memberikan fungsi pada elemen
masyarakat lainnya. Perubahan yang muncul di bagian masyarakat juga akan
menyebabkan perubahan di bagian lain. Konsep kejutan budaya menurut William F.
Ogburn mencoba menjelaskan perubahan sosial di dalam kerangka fungsional.
Menurutnya, meski unsur masyarakat saling berhubungan satu sama lain, beberapa
elemen bisa berubah sangat cepat, sementara yang lain tidak. Keterlambatan
seperti itu membuat perpecahan sosial serta budaya antara unsur-unsur yang berubah
dengan cepat serta unsur-unsur yang lamban. Kesenjangan ini akan menyebabkan
goncangan sosial serta budaya ke masyarakat.
6. Teori Evolusi
Perubahan sosial
memiliki arah yang mantap yang dilalui masyarakat. Semua masyarakat melewati
urutan fase yang sama serta mulai dari tahap perkembangan awal sampai
perkembangan terakhir. Bila tahap terakhir sudah tercapai, maka perubahan
evolusioner telah berakhir. Prinsip teori evolusi yang paling penting merupakan
bahwa tahap-tahap masyarakat berasal dari kelahiran, pertumbuhan, serta
kesempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar