Selasa, 21 Juli 2020

BAB 1 Perubahan Sosial (pertemuan1)

                         I.            Hakikat Perubahan Sosial

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Pada dasarnya, perubahan merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat disebut perubahan sosial, yaitu gejala umum yang terjadi sepanjang masa pada setiap masyarakat Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Albert O. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia merupakan penyebab dari perubahan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Ia selalu mencari sesuatu yang baru, bagaimana mengubah suatu keadaan agar lebih baik. Manusia merupakan makhluk yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovatif, agresif, selalu berkembang, dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat.

Perbedaan perubahan antara masyarakat yang satu dan yang lain atau antara kurun waktu yang satu dan kurun waktu lainnya hanyalah terletak pada tingkat kecepatan perubahan tersebut, Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat. serta susunan kekuasaan dan wewenang.

 

                         II.         Pandangan Para Tokoh tentang Perubahan Sosial

Perubahan sosial memiliki makna yang luas dan mencakup berbagai segi kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan politik. Karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan sosial, kekuasaan, serta segi kemasyarakatan lainnya. Berikut beberapa pandangan para tokoh tentang perubahan sosial:

1.        Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

2.        Kingsley Davis menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan. Demikian pula dalam organisasi-organisasi lain, seperti organisasi politik maupun organisasi ekonomi.

3.        George Ritzer menyatakan bahwa perubahan sosial mengacu pada variasi-variasi hubungan antarindividu, kelompok, organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu.

4.        John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebaga suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru penemuan baru dalam masyarakat.

5.         Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi ini bisa terjadi karena faktor-faktor intern ataupun ekstern.

 

                         III.            Perubahan sosial memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.      Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat mengalami perubahan.

2.      Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang berada dalam satu mata rantai.

3.      Perubahan cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada proses penyesuaian diri.

4.      Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

 

                         IV.            Teori-teori Perubahan Sosial

1.      Teori Siklus

Melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang telah terjadi sebelumnya. Pola perubahan siklus adalah pola perubahan yang menyerupai spiral.

2.      Teori Perkembangan

Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi


3.      Teori Modernisasi

Teori modernisasi melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses modernisasai sehingga Negara terbelakang menjadi Negara berkembang

4.      Teori Konflik

Menurut teori ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran KarlMarx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralf Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari konflik kelas di masyarakat. la yakin bahwa konflik atau pertentangan selalu menjadi bagian dari masyarakat. Menurut pandangannya, prinsip dasar teori konflik (konflik sosial dan perubahan sosial) selalu melekat dalam struktur masyarakat.

5.      Teori Fungsionalis

Teori ini menganggap bahwa setiap elemen masyarakat memberikan fungsi pada elemen masyarakat lainnya. Perubahan yang muncul di bagian masyarakat juga akan menyebabkan perubahan di bagian lain. Konsep kejutan budaya menurut William F. Ogburn mencoba menjelaskan perubahan sosial di dalam kerangka fungsional. Menurutnya, meski unsur masyarakat saling berhubungan satu sama lain, beberapa elemen bisa berubah sangat cepat, sementara yang lain tidak. Keterlambatan seperti itu membuat perpecahan sosial serta budaya antara unsur-unsur yang berubah dengan cepat serta unsur-unsur yang lamban. Kesenjangan ini akan menyebabkan goncangan sosial serta budaya ke masyarakat.

6.      Teori Evolusi

Perubahan sosial memiliki arah yang mantap yang dilalui masyarakat. Semua masyarakat melewati urutan fase yang sama serta mulai dari tahap perkembangan awal sampai perkembangan terakhir. Bila tahap terakhir sudah tercapai, maka perubahan evolusioner telah berakhir. Prinsip teori evolusi yang paling penting merupakan bahwa tahap-tahap masyarakat berasal dari kelahiran, pertumbuhan, serta kesempurnaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar